kEGIATAN

Jumat, 10 Desember 2010

BIMBINGAN KONSELING KELUARGA

Urgensi Bimbingan dan Konseling Keluarga Di Era Krisis Ekonomi



Pendahuluan

Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Indonesia pada tahun 1997 berimplikasi luas dalam kehidupan masyarakat dan keluarga ; implikasi yang paling dirasakan banyak keluarga adalah menurunnya keharmonisan keluarga yang disebabkan karena kebutuhan primer suatu keluarga tidak dapat terpenuhi secara normal atau seperti biasanya sebelum krisis yang disebabkan naiknya biaya hidup, sementara pendapatan keluarga relatif statis atau tetap,bahkan bisa terjadi menurun.
Dalam kehidupan keluarga ataupun individu kalau digunakan ukuran Moslow adalah dalam struktur piramida yaitu
1. Keperluan Estetik
2. Keperluan Mengetahui
3. Penyempurnaan Diri
4. Penghargaan
5. Kasih Sayang
6. Keselamatan
7.Fisiologi
Ketujuh kebutuhan hidup secara hirarkhis ini secara relatif sulit untuk dipenuhi oleh individu, karena ketujuh kebutuhan tersebut memerlukan biaya , sementara penghasilan tidak memadahi untuk memenuhi kebutuhan ini, akibat pemutusan hubungan kerja , sulitnya memperoleh usaha yang menguntungkan karena daya beli masyarakat menurun drastis.
Kondisi ini menyebabkan banyaknya orang stress atau frustasi utamanya seorang Bapak atau ibu hal ini akan berpengaruh pada terganggunya harmonisme keluarga yang sebelumnya telah dimiliki.
Atas dasar uraian tersebut maka orgensi bimbingan dan konseling keluarga menjadi sangat orgen .

Permasalahan

Atas dasar kondisi keluarga yang broken tersebut , bagaimana orgensi bimbingan dan konseling keluarga di era krisis ekonomi ?

Pembahasan

  1.  
    1. Kebutuhan Manusia
Terpenuhinya Kebutuhan dasar manusia ( basic need) adalah tunggak awal tercapai kebahagian hidup seseorang atau keluarga ; kebutuhan hidup manusia menurut Moslow adalah :
1. Kebutuhan Estetik
2. Kebutuhan pengetahuan
3. kebutuhan harga diri
4. kebutuhan pengahrgaan
5. kebutuhan kasih sayang
6. kebutuhan rasa aman dan keselamatan ;
7..fisiologi
Bahwa ketujuh kebutuhan secara urut merupakan hirarkhi dimana kebutuhan yang tertinggi bagi manusia adalah estetika begitu seterusnya dan kebutuhan yang paling rendah adalah fisiologi yang meliputi kebutuhan primer seperti makan, sandang dan papan. Maka dengan itulah juga Maslow menamakan kebutuhan peringkat terbawah sebagai keperluan kekurangan dan peringkat paling tinggi sebagai keperluan perkembangan.
Sementara itu menurut Zakiyah Darajat ( Dr. Sayekti: hal 49) bahwa anak mempunyai dua kebutuhan , yaitu :
  1. Kebutuhan Primer meliputi, makan minum, dan pakaian
  2. Kebutuhan jiwa meliputi :
    1. kebutuhan akan rasa kasih sayang;
    2. kebutuhan akan rasa aman;
    3. kebutuhan akan harga diri;
    4. kebutuhan akan rasa kebebasan;
    5. kebutuhan akan rasa sukses;
    6. kebutuhan akan rasa mengenal.
Lebih lanjut Dr. Sayekti menekankan bahwa kebutuhan primer tidak boleh tidak harus dipenuhi/ dicukupi oleh setiap individu karena merupakan kebutuhana vital yang tidak dapat diabaikan.
Kebutuhan primer dan kebutuhan jiwa atau sosial psikologis merupakan unsur pokok demi tercapainya keluarga bahagia .
  1.  
    1. Keluarga Bahagia
Pengertian Keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak-anak , baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.( Sayekti, tanpa tahun, : 11)
Dari definisi tersebut , maka keluarga merupakan lembaga sosial yang terkecil , yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Dalam susunan yang demikian maka keluarga mempunyai fungsi :
  1. pengaturan seksual;
  2. reproduksi;
  3. perlindungan dan pemeliharaan;
  4. pendidikan;
  5. sosialisasi;
  6. afeksi dan rekreasi;
  7. ekonomi;
  8. status sosial.
Apabila delapan fungsi tersebut dapat difungsikan secara baik atau dapat dijalankan dengan normal maka kebahagian suatu keluarga akan tercapai. Namun tidak selalu fungsi keluarga itu berjalan secara menyeluruh, banyak realitas terjadi dalam keluarga mengalami disfungsi sehingga suatu keluarga itu mengalami masalah .
  1.  
    1. Orgensi Bimbingan dan Konseling Keluarga Di Era Krisis Ekonomi
Sebagaimana terurai di atas , bahwa disfungsi keluarga seringkali terjadi , hal ini disebabkan oleh kebutuhan primer dan atau kebutuhan sosial psykologis tidak terpenuhi , atau dengan kata lain hubungan antara kebutuhan keluarga dengan fungsi keluarga mempunyai hubungan fungsional linier, yaitu apabila kebutuhan hidup keluarga terpenuhi maka fungsi keluarga akan berjalan dengan baik , sebaliknya apabila kebutuhan keluarga tidak terpenuhi maka fungsi keluarga akan terganggu.
Terganggunya fungsi keluarga yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan hidup primer anggota keluarga maka fungsi keluarga terganggu ( menjadi keluarga bermasalah) dan akan pula berimplikasi kebutuhan sosial psykologis serta merta akan terganggu apabila tingkat motivasi anggota keluarga itu rendah. Rentannya kejiwaan seseorang akan berakibat terjadinya retaknya hubungan kekeluargaan, diantaranya terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga antara anak dengan anak ,anak dengan orang tua, suami dan istri ,bahkan bisa terjadi akhirnya muncul juga kekerasan dalam rumah tangga ,kekerasan terhadap istri maupun terhadap anak..
Di era krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia sampai sekarang ini , berakibat banyaknya problem keluarga baik yang menyangkut fisik dan psikis ( kejiwaan) anggota keluarga , terutama pada para pelajar . Banyak pelajar saat ini kehilangan motivasi belajar , sehingga pada saat adanya kebijakan Ujian Nasional yang menentukan standar kelulusan banyak siswa panik bahkan sampai ketakutan karena takut tidak lulus , termasuk juga guru, kepala sekolah , kepala dinas pendidikan dan orang tua .
Suasana hiruk- pikuk ini terasa sekali di lingkungan sekolah yang berupa aktivitas pembelajaran untuk mata pelajaran yang di UAN-kan, belajar tambahan, try out dan pemberian insentif bagi guru bidang studi yang di UAN-kan semua aktivitas itu baik, manakala dilakukan secara proporsional dan terukur sesuai dengan proporsi ketahanan psikologis dan fisik siswa dan guru yang bersangkutan . Justru akan menjadi problem mental bagi sebagian siswa yang kurang memiliki kekuatan mental yang baik .
Atas dasar realitas tersebut, maka bimbingan dan konseling keluarga terutama anak didik sebagai anggota keluarga menjadi sangat orgen untuk digalakkan guna memacu motivasinya,dan bagi Orang tua perlu pula untuk ditumbuhkan motivasi yang tinggi sehingga memiliki etos kerja yang baik .
Atas dasar maraknya kepanikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup dan berakibat pada rendahnya motivasi belajar anak didik, maka sudah saatnya untuk membentuk lembaga bimbingan dan konseling keluarga , dan mendorong kesadaran sekolah untuk memfungsikan guru bimbingan pelajar secara proporsioanl sebagai upaya membantu mengatasi permasalahan anak didik akibat krisis ekonomi .
Adapun sasaran bimbingan dan konseling ini yaitu :
  1. Bimbingan , kegiatan ini adalah:
    1. Sasaran : individu bapak/ ibu, dan yang utama anak didik yang mengalami problem ;
    2. Kegiatannya berupa : kegiatan preventive( pencegahan), preservative(pemeliharaan), Corective ( pembetulan), Curative (pengobatan), dan Devolopment ( pengembangan ).
  2. Konseling , kegiatan ini meliputi :
    1. Sasaran : Invidu bapak/ Ibu, terutama anak didik ;
    2. Kegiatan bersifat Corective ( pembetulan) dan Curative (penyembuhan)

Kesimpulan

  1.  
    1. Krisis ekonomi yang berkepanjangan , mengakibatkan banyak keluarga menghadapi masalah berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya , baik kebutuhan primer maupun sosial psykologisnya ;
    2. Problem keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya ini akan menurunkan motivasi keluarga , terutama anak didik;
    3. keberadaan lembaga konsultasi dan konseling keluarga sangat orgen guna menumbuhkan motivasi seluruh anggota keluarga , dan membantu melakukan prevensi, pemeliharaan, penyembuhan sampai pada perkembangan;
    4. tercegahnya dan tertanganinya problem keluarga sebagai unsur masyarakat terkecil akan membantu optimal terhadap penanganan krisis ekonomi sekarang ini.

PESANTREN

A.     Perbandingan Sistem Pendidikan Pesantren, Surau, Madrasah, Meunasah
1.      Ciri Khusus Lembaga Pendidikan Islam Tradisional : Pesantren ( Salaf)
Sistem pendidikan pesantren yang sebenarnya, sebagai sesuatu yang berbeda dengan sistem pendidikan pada umumnya. Berikut ini dipaparkan beberapa ciri khusus yang sangat menonjol dalam kehidupan pesantren, sehingga membedakannya dengan sistem pendidikan yang lain. Setidak-tidaknya ada delapan ciri pendidikan pesantren, sebagai berikut:
1.      Adanya hubungan yang akrab antara santri dengan kiainya. kiai sangat memperhatikan para santrinya. Hal ini dimungkinkan karena sama-sama tinggal dalam satu kompleks dan sering bertemu baik disaat belajar maupun dalam pergaulan sehari-hari.
2.      Kepatuhan santri kepada kiai. Para santri menganggap bahwa menetang kiai, selain tidak sopan juga dilarang agama; bahkan tidak memperoleh berkah karena durhaka kepada guru.
3.      Hidup hemat dan sederhana benar-benar di wujudkan dalam lingkungan pesantren. Hidup mewah hampir tidak di dapat disana. Bahkan tidak sedikit santri yang hidupnya terlalu sederhana atau terlalu hemat sehingga kurang memperhatikan kesehatannya.
4.      Kemandirian amat terasa di pesantren. Para santri mencuci pakaian sendiri, membersihkan kamar tidurnya sendiri, dan memasak pun sendiri.
5.      Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan (ukhwah) sangat mewarnai pergaulan di pesantren. Ini disebabkan, selain kehidupan yang merata di kalangan santri, juga karena mereka harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sama, seperti shalat berjamaah, membersihkan masjid dan ruang belajar bersama.
6.      Disiplin sangat di anjurkan di pesantren. Pagi-pagi antara pukul 04.30 atau 05.00, kiai membangunkan para santri untuk diajak shalat subuh berjamaah. Meskipun tidak semua pesantren yang memberikan kebebasan kepada santrinya untuk menetukan sendiri apa yang seharusnya dilakukan. Namun, pembinaan disiplin sejak masa belajar di pesantren akan meberikan pengaruh besar terhadap para santri; terutama pembentukan kepribadian dan moral keagamaan.
7.      Berani menderita untuk mencapai suatu tujuan merupakan salah satu segi pendidikan yang di peroleh para santri di pesantren. Ini merupakan pengaruh kebiasaan puasa sunat, zikir, i’tikaf, shalat tahajud di malam hari, dan latihan-latihan spiritual lainya.
8.      Pemberian ijazah, yaitu pencantuman nama dalam salah satu daftar rantai transmisi pengetahuan yang di berikan kepada santri-santri yang berprestasi. Ini menandakan perkenan atau restu kiai kepada murid atau santrinya untuk mengajarkan sebuah teks kitab setelah dikuasai penuh. Pemberian ijazah ini biasanya diucapkan secara lisan; walaupun kadang kala di tulis, maka catatannya hanya ada pada kiai.

2.      Sistem Pendidikan Madrasah
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia relatif lebih muda dibanding pesantren, ia lahir pada abad 20 dengan munculnya madrasah manba’ul ulum kerajaan surakarta tahun 1905 dan sekolah adabiyah yang didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad di Sumatera Barat tahun 1909.
Madrasah memiliki metode pengjaran seperti hafalan, latihan dan praktek. Ini kelanjutan dari masa Rasulullah SAW. Terutama ketika beliau memberikan pelajaran Al-Qur’an, pada masa perkembangan berikutnya, pendidikan Islam yang dilakukan di Madrasah menggunakan metode talqin, dimana guru mendikte dan murid mencatat lalu menghafal. Setelah, hfalan guru lalu menjelaskan maksudnya.metode ini oleh maksidi disebut sebagai metode tradisional; murid mencatat, menuliskan materi pelajaran, membaca, mengahafal dan setelah itu berusaha memahami arti danmksud pelajaran yang diberikan. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan madrasah dikembangkan menjadi beberapa jenjang pendidikan, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan madrasah Aliyah.
Madrasah Model adalah madrasah yang secara khusus diformulasikan untuk meningkatkan kualitas bidang sains dan matematika. Menurut Husni Rahim dengan merujuk pada hasil laporan yang berjudul “bekerja bersama madrasah membangun model pendidikan di Indonesia” menyebutkan sekurang-kurangnya ada bentuk keberhasilan program masrasah model tersebut, yaitu:
a.       Terjadinya peningkatan kualitas guru melalui berbagai program pendidikan (seperti S2 dan S3) dan program pelatihan.
b.      Meningkatkan mutu lulusan pendidikan madrasah yang tampak dengan kecilnya kesenjangan prestasi siswa madrasah dengan sekolah umum.
c.       Meningkatnya animo para orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah seiring dengan meningkatnya daya tampung madrasah.
d.      Mulai terbentuknya networking antara madrasah dengan berbagai perguruan tinggi, khususnya dengan STAIN, IAIN, dan UIN dan perguruan tinggi agama lainya.
Madrasah Terpadu adalah sebuah konsep pengembangan madrasah yang mencoba mensinergikan berbagai potensi kekuatan MI, MTs dan MA yan berada dalam satu lokasi untuk membantu, saling mengisi kekuatan dan kelemahan masing-masing untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan madrasah.

3.      Lembaga Pendidikan Islam Meunasah
Meunasah merupakan satu bangunan yang terdapat di setiap gampong (kampong, desa). Bangunan ini seperti rumah tapi tidak mempunyai jendela dan bagian-bagian lain. Bangunan ini digunakan sebagai tempat belajar dan diskusi dan membicarakan masalah-masalah kemasyarakatan. Disamping itu, ia juga menjadi tempat bermalam para anak-anak muda serta orang laki-laki yang tidak mempunyai istri. Setelah Islam mapan di Aceh, Meunasah juga menjadi tempat sholat bagi masyarakat dalam satu ‘gampong’.
Dalam perkembangan selanjutnya meunasah bukan saja sebagai tempat ibadah saja , melainkan juga tempat pendidikan, tempat pertemuan, bahkan juga tempat transaksi jual beli barang tak bergerak, kumudian juga sebagai tempat mengnap para musafir, tempat membaca hikayat dan tempat mendamaikan jika ada warga kampong yang bertikai. Bahkan menurut Gazalba meunasah juga digunakan sebagai tempat berzikir, berdoa dan tempat praktik tarekat yang kemudian disebut suluk.
Meunasah sebagai institusi pendidikan merupakan lembaga pendidikan terendah dan meunsah dipimpin oleh Tengku Meunasah, sedangkan untuk anak murid perempuan diajar oleh teungku perempuan yang disebut teungku inong.

4.      Lembaga Pendidikan Islam   Surau
Sebagimana telah diketahui bahwa di minangkabau lembaga pendidikan pertama adalah surau. Surau ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan lembaga pendidikan pada umumnya yang ada di Indonesia. Kendatipun mendekati pesantren yang ada di jawa. Menurut Azra, kalaupun ada persamaan tidak lain karena terdapatnya beberapa karakeristik yang sama atau mirip dengan pesantren. Untuk memberikan ciri-ciri khusus surau dapat di ketahui beberapa bentuk berikut ini:
a.      Istilah Guru
Disurau minangkabau tidak dikenal istilah kyai. Akan tetapi, kiai itu disebut syekh (yang telah dipakai dakam penyebutan awal). Syek ini mempunyai kedudukan yang tinggi dan pengaruh yang kuat. Lingkungan sosiokultural dan keagamaan masyarakat telah menempatkan seorang syekh sebagai tugas utama pda surau dan mempengaruhi eksistensi surau itu sedikit.
b.      Istilah Murid
Murid yang menuntut ilmu di surau disebut orang siak.
Hal ini ditujukan untuk mengikuti pelajara disurau. Orang siak tidak dikenai pengutan atau biaya apapun seperti uang sekolah, asrama atau uang makan. Karena itu banyak orang siak jarang sekali memberikan uang kepada syekh kalaupun ada diberikan kepada keluarga       dengan ikhlas.
c.       Metode dan kurikulum surau
Metode dan kurikulum di surau dalam pencapaian tujuan hasil belajar mengajar dapat dikategorikan dengan dua sistem yaitu Pertama, metode sorogan yakni murid secara persorangan dengan guru atau yang juga dikenal dengan metode individual. Kedua, metode halaqoh, dimana seorang guru atau syekh dalam memberikan pelajaran dikelilingi murid-muridnya atau yang juga dikenal dengan metode kolektif. Namun pada sisi lain, dipakai metode ceramah khususnya dalam mengajar akhlak.
Sedangkan dalam bidang kurikulum, pada masa permulaan masuknya Islam sampai setidak-tidaknya pada tahun 1900-an yang meliputi pelajaran agama saja, sedangkan pelajaran umum belum diajarkan . Masa perubahan, system pendidikan surau tahun 1908-1990 maka berubah pula kurikulum pendidikan surau terutama pada pengajian kitab yang mengalami penambahan mencapai dua belas kitab.

B.     Analisis Perbandingan antara sistem pendidikan pesantren, Surau, Madrasah, dan Meunasah
Sistem pendidikan islam di pesantren, surau, madrasah dan meunasah, setelah dipaparkan dan dijelaskan dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi institusi terdapat titik perbedaan satu samalain. Namun apabila ditilik dari segi unsur substansinya atau kandungannya dari sistem-sistem yang ada pada lembaga pendidikan islam tersebut terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain yakni dalam hal membimbing dan mendidik anak.
Dalam sistem pendidikan pesantren, titik tekannya adalah membimbing dan mendidik anak menuju suatu kemandirian dengan pola hidup yang sederhana sekali.
Sedang pada sistem pendidikan surau, titik tekannya difokuskan pada bimbingan anak supaya berjiwa sosial. Untuk melaksanakan tugas hidup dalam masyarakat dan lingkungannya.
Kalau sistem pendidikan madrasah lebih bersifat integralistik dalam arti anak dibimbing dan dididik berbagai displin keilmuan baik ilmu agama maupun sains sebagai pengembangan wawasan pengetahuan.
Adapun sistem pendidikan meunasah titik tekannya pada bimbingan anak untuk punya potensi dasar sebagai langkah awal pendidikan dasar anak. 

C.     Tantangan pesantren dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman
Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua di Indonesia saat ini. Lembaga ini telah ada berkembang khususnya di tanah Jawa sejak abad ke-17. Keberadaan pesantren dalam sejarah Indonesia telah melahirkan hipotesis yang barangkali memang telah teruji, bahwa pesantren dalam perubahan sosial bagaimanapun senantiasa berfungsi sebagai “platforn” penyebaran dan sosialisasi Islam. Nurcholis Madjid, cendekiawan muslim yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren menyatakan bahwa pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia (indigenous). Secara paedagogis pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang bertujuan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari
Dalam dinamika perkembangannya, pesantren tetap kokoh dan konsisten mengikatkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan dan mengembangkan nilai-nilai Islam. Realitas ini tidak saja dapat dilihat ketika pesantren menghadapi banyak tekanan dari pemerintah kolonial belanda, namun pada masa pasca-proklamasi kemerdekaan pesantren justru dihadapkan pada suatu tantangn yang cukup berat yaitu adanya ekspansi sistem pendidikan umum dan madrasah modern.
Di tengah kondisi yang demikian, di mana masyarakat semakin diperkenalkan dengan perubahan-perubahan baru, eksistensi lembaga pendidikan pesantren tetap saja menjadi alternatif bagi pelestarian ajaran agama Islam. Pesantren justru tertantang untuk tetap survive dengan cara menempatkan dirinya sebagai lembaga yang mampu bersifat adaptatif menerima dinamika kehidupan.
Konsistensi pesantren meletakkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu mengikuti ritme perkembangan zaman ini terlihat ketika pada tahun 1958/1959, pesantren mengadakan pembaharuan dengan mendirikan Madrasah Wajib Belajar (MWB). Madrasah Wajib Belajar merupakan upaya mensukseskan wajib belajar di lingkungan pondok pesantren dan umat Islam. Bahkan sejak dasawarsa 1970-an banyak pesantren memberikan pembekalan dan keterampilan ekonomi bagi santrinya, serta terlibat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat di lingkungannya
Realitas di atas menunjukkan bahwa perkembangan pesantren terus menapaki tangga kemajuan, bahkan ada kecendrungan menunjukkan trend, di sebagian pesantren telah mengembangkan kelembagaannya dengan membuka sistem madrasah, sekolah umum, dan diantaranya ada yang membuka semacam lembaga pendidikan kejuruan seperti bidang pertanian, peternakan, teknik dan sebagainya
Meskipun perjalanan pesantren terus mengalami fluktuasi perubahan, pada dataran praktis pesantren tetap memiliki fungsi-fungsi sebagai :
1.      Lembaga pendidikan yang melakukan transfer dan transformasi ilmu-ilmu agama (tafaqquh fial-din) dan nilai-nilai Islam (Islamic values).
2.      Lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial (social control).
3.      Lembaga keagamaan yang melakukan rekayasa sosial (social engineering).
Relevan dengan peran pesantren pada zamannya, Mastuhu, seorang guru besar pendidikan Islam membagi fungsi pesantren menjadi tiga; sebagai lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan lembaga penyiaran agama.
Berangkat dari pengalaman sosiologis itu, pesantren meneguhkan dirinya untuk tetap melakukan akomodasi dan penyesuaian dalam menghadapi arus modernisasi. Tetapi semua akomodasi dan penyesuaian itu dilakukan pesantren tanpa mengorbankan esensi dan hal-hal dasar lainnya dalam eksistensi pesantren. Hal ini relevan dengan sebuah diktum yang berbunyi : “Al-Mufadhah ‘ala al-Qadim al-Shalih wa al-Jadid al-Ashlah”. (Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik).
Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk pendidikan di pesantren ini, kini sangat bervariasi, yang dapat diklasifikasikan sedikitnya menjadi lima tipe, yakni:
1.      Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal yang menerapkan kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah keagamaan (MI, MTTs, MA, dan PT Agama Islam) maupun yang juga memiliki sekolah umum (SD, SLTP, SMU, SMK, dan Perguruan Tinggi Umum), seperti Pesantren Tebu Ireng Jombang, Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak dan Pesantren Syafi’iyyah Jakarta dan Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Madura.
2.      Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional, seperti pesantren Gontor Ponorogo, pesantren Maslakul Huda Kajen Pati (Matholi’ul Falah) dan Darul Rahman Jakarta.
3.      Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyah, seperti pesantren Salfiyah Langitan tuban, Lirboyo Kediri dan pesantren Tegalrejo Magelang.
4.      Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian (majlis ta’lim).
5.      Kini mulai berkembang pula nama pesantren untuk asrama anak-anak pelajar sekolah umum dan mahasiswa.
Kemerabakan pendidikan pesantren tipe ke-5 (pesantren yang didalamnya ada Mahasiswa) yang muncul sejak dekade 80-an ini menjadi sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dicermati. Hal ini bukan saja karena usia kelahirannya yang masih relatif muda, akan tetapi manajemen atau pengelolaan pesantren mahasiswa memiliki spesifikasi tersendiri. Berbeda dengan pesantren pada umumnya yang rata-rata menyelenggarakan pendidikan keagamaan untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah saja.
Di tengah dinamika sistem kehidupan dunia yang mulai meninggalkan nilai-nilai moral dan pranata sosial, tampak jelas geliat lembaga-lembaga pendidikan Islam khususnya pesantren mahasiswa menyiapkan peserta didiknya menjadi manusia yang tidak saja memiliki kompetensi keilmuan dan life skill yang memadahi, namun juga menjunjung tinggi aspek moral sebagai landasan berpijak. Pesantren yang membina para Mahasiswa adalah tempat dimana calon-calon pengemban amanah negara tumbuh dan belajar membekali diri dengan menyeimbangkan kebutuhan material dan spiritual untuk menyongsong hiruk-pikuk masa depan. Kekuatan mahasiswa berbasis pesantren tidak diragukan lagi sebagai bagian integral dari kelompok agent of change diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencerahan masyarakat dengan memperhatikan aspek normatif. Apalagi tantangan ke depan jauh lebih berat lagi. Globalisasi yang sering diterjemahkan “mendunia”, selain menghadirkan peluang “positif” untuk hidup mudah, nyaman, murah, indah dan maju, juga dapat menghadirkan peluang “negatif” sekaligus, yaitu menimbulkan keresahan, penderitaan, dan penyesatan. Dalam perspektif pendidikan Mastuhu bahkan melontarkan sebuah pertanyaan; mampukah kita menciptakan dan mengembangkan sistem pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan yang “mampu pilih” tanpa kehilangan peluang dan jati dirinya? Pertanyaan ini tidak cukup dianggap sebagai sebuah tantangan, akan tetapi yang sangat dibutuhkan tentunya adalah jawaban nyata. Wallahua’lam.

CINTA 2

CINTA
Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal yang sihat. Itu adalah Konsep pertama yang dibentangkan oleh Bowman (seorang pengkaji cinta) kerana manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Memang benar kita jatuh cinta dengan hati, tetapi agar tidak menimbulkan kekacauan dikemudian hari, kita di haruskan juga untuk menggunakan akal yang sihat.

Sangat berbohong kalau antara kita semua boleh jatuh cinta dengan begitu sahaja tampa boleh mengelak. Yang sesungguhnya terjadi adalah, proses jatuh cinta yang dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standard, gagasan dan idealisme dari kelompok dari mana kita berasal. Sangat berbohong pula kalau kita merasa boleh berbuat apa sahaja pada saat jatuh cinta, dan tidak boleh diminta pertanggungjawapan bila perbuatan-perbuatan implusif itu berakibat buruk suatu ketika nanti.

Kehilangan perspektif bukanlah petanda kita telah jatuh cinta, melaikan signal kebodohan. Cinta memerlukan proses yang panjang! Bowman juga menolak anggapan cinta boleh berasal dari pandangan pertama'. Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks, katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta memerlukan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak kita ketahui asal-usulnya dengan begitu sahaja.

Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi secara berulang-ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus yang baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena, cinta pada pandangan pertama adalah pasangan yang telah diserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat, bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan komplusif itu berkembang menjadi cinta.

Dalam kes, cinta pada pandangan pertama, sebenarnya ramai orang tidak begitu benar-benar mencintai pasanganya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencintai. Mereka mencintai pasangan sebagai personaliti yang kukuh.

Cinta itu tidak menguasai dan juga tidak mengalah, tetapi saling berbahagi rasa dan perasaan. Bukan cinta namanya apabila kita mempunyai kehendak mengawal pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih sahaja tampa memikirkan kepuasan diri sendiri juga. Orang yang saling mencintai tidak menganggap kekasihnya sebagai atasan atau bawahanya. Tetapi sebagai pasangan untuk saling berbahagi rasa dan perasaan, juga untuk mengidentifikasi diri.

Bila kita mempunyai rasa keinginan menguasai kekasih (membuat sempadan pada pergaulanya, melarangnya melakukan aktiviti positif, mengawal selera cara dia perpakaian) atau melulu mengalah (tidak menunjukan lansung sikap protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan apabila telah dibandingkan dengan orang lain), bermakna kita belum bersedia memberi dan menerima cinta.

Cinta itu konstruktif. Individu yang mencintai akan melakukan hal apa sahaja sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasanganya. Dia berani mempunyai niat dan cita-cita, bermimpi konstruktif dan merancang masa depan. Namun sebaliknya pada yang jatuh cinta yang implusif.

Bukan hanya berfikir dan bertindak konstruktif, dia akan kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah setiap hari. Yang difikirkan hanya kesengsaraan peribadinya. Impianya pun tidak mungkin akan tercapai. Bahkan impian itu boleh menjadi subsitusi kenyataan.

Cinta tidak melenyapkan semua masalah. Bagi penganut fahaman romatisme, mereka percaya cinta mampu mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu ubat bagi segala penyakit. Kemiskinan dan banyak masalah diyakini boleh diatasi dengan hanya berbekalan cinta belaka. Faktanya cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya boleh membuat pasangan kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin akan cuba direntasi dengan jerih agar masalah tersebut dapat diatasi atau menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.

Orang yang sedang mabuk kepayang bermakna tidak benar-benar mencintai, malah cenderung membutakan mata semasa sedang menghadapi masalah. Malah dengan tiba-tiba bertindak dengan akal sihatnya untuk mengetepikan masalah. Cinta akan cenderung mudur ke belakang. Ya, cinta itu bergerak kebelakang. Maka dengan itu kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun-naik sehingga tidak konsisten.

Pada saat berjauhan, kita merasakan kekasih lebih hebat berbanding pada ketika bersama, itu petanda kita mengidealisasikanya, bukan melihatnya secara realistik. Lantas pada saat kekasih kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritikal dan hilanglah segala bayangan hebat itu tadi. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat pada masa kita berdekatan denganya dan tidak merasakan hal yang sama pada masa berjauhan. Hal demikian menandakan kita hanya terpesona oleh daya tarikannya secara fizikal. Cinta akan dikira sihat apabila pada masa dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kiraan setara.

Cinta tidak hanya tertumpu pada daya tarikan fizikal. Dalam hubungan cinta, daya tarik fizikal sebenarnya juga penting. Tetapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fizikalnya sahaja dan membencinya apabila fizikalnya berubah atau membencinya tentang faktor yang lain selain fizikalnya.

Semasa jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap sense fizikal. Sense fizikal itu hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personaliti masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu semata apabila kita menganggap sense fizikal hanya memberi sensansi menyenangkan tampa makna apa-apa. Dalam cinta, efeksi akan wujud kemudian pada saat hubungan semakin dalam. Sedangkan nafsu menuntut kepuasan fizikal sedari permulaanya.

Cinta tidak buta. Tapi menerima cinta itu yang buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencintai melihat dan menyedari sisi buruk kekasihnya. Kerana besarnya cinta dia berusaha menerimanya dalam kedaan apapun. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu akan berubah menjadi baik. Itu kerana besarnya cinta dia cuba untuk memperbaki sisi buruk tersebut. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud yang baik. Tidak boleh ada kritikan yang kasar, menolak bulat-bulat, geram dan marah atau merasa jjik. Nafsulah yang buta sebanarnya. Meskipun pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tampa keinginan memberbaikinya. Juga akan meninggalkan pasanganya pada saat keinginanya telah terpuaskan, hanya kerana pasanganya mempunyai secuit keburukan yang sangat mungkin untuk diperbaiki.

Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan. Orang yang benar-benar mencintai memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merosakan hubunganya dengan kekasihnya. Seboleh yang mungkin dia melakukan tindakan yang boleh memperkuat, mempertahankan dan memajukan hubunganya. Orang yang sedang tergila-gila' mungkin sahaja berusaha keras menyenangkan kekasihnya. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasihnya menerimanya, sehinga tercapailah kepuasan yang dicari.
Orang yang mencintai menyenangkan pasanganya untuk memperkuat hubungan. Cinta berani melakukan hal yang menyakitkan. Selain berusaha menyenangkan kekasihnya, orang yang sungguh-sungguh mencintai juga memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasihnya demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata, tidak semasa anaknya meminta aiskrim. Padahal sebenarnya dia sedang selsema. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.

Kleptomania ?

Kleptomania
Kleptomania adalah kelainan dimana terdapat dorongan yang tidak dapat ditahan untuk mencuri barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan memiliki nilai yang tidak seberapa. Kleptomania merupakan kelainan mental yang serius yang dapat menghancurkan hidup anda jika tidak ditangani.
Kleptomania merupakan kelainan untuk mengendalikan impuls, kelainan dimana tidak dapat menahan godaan atau dorongan untuk berbuat sesuatu yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Banyak orang dengan kleptomania hidup dengan malu karena mereka takut meminta bantuan dari dokter atau psikiater. Walaupun tidak ada yang dapat mengobati kleptomania, terapi dengan obat dan psikoterapi dapat membantu mengakhiri dorongan mencuri tersebut.
TANDA DAN GEJALA
4 tanda utama kleptomania:
  • Dorongan yang kuat untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan
  • Merasakan gejolak yang kuat saat sedang ingin mencuri
  • Merasakan rasa puas saat mencuri
  • Merasakan rasa bersalah dan malu setelah mencuri
Tidak seperti pengutil biasa, kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi, atau karena ingin membalas dendam. Mereka mencuri hanya karena alasan mereka tidak mampu menahan dorongan yang begitu besar, yang menyebabkan mereka merasa cemas, tegang, dan terganggu, sehingga untuk melegakan perasaan ini, mereka mencuri.
Selama mencuri mereka merasa lega, namun sesudahnya mereka merasa sangat bersalah dan merasa diri sangat rendah, juga ketakutan akan ditangkap. Namun, dorongan itu akan kembali, dan siklus kleptomania akan berulang terus menerus.
Kadang, dorongan untuk kleptomonia muncul secara spontan, tidak direncanakan, biasanya dipicu oleh kejadian yang menimbulkan stress sehingga memicu untuk mencuri lagi.
Biasanya penderita kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko dan supermarket. Beberapa mencuri dari teman atau kenalan, misalnya di pada acara pesta.
Biasanya barang yang dicuri tidak memiliki nilai untuk penderita itu sendiri. Biasanya barang yang dicuri tidak akan pernah dipergunakan, atau didonasikan, diberikan ke teman atau anggota keluarga lain, atau secara sembunyi-sembunyi mengembalikan ke tempat mereka mencurinya.
Biasanya penderita kleptomania adalah wanita, berusia rata-rata 35 tahun, walaupun pernah ditemukan kasus kleptomania pada usia 5 tahun.
PENYEBAB
Penyebab kleptomania tidak diketahui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kleptomania mungkin dapat berhubungan dengan senyawa kimia di otak yang disebut serotonin. Serotonin bertugas untuk mengatur mood dan emosi. Terdapat berbagai bukti yang menghubungkan kleptomania dengan kelainan obsesif kompulsif. Namun perlu penelitian lebih lanjut untuk mengerti lebih lanjut pernyebab kleptomania.
Faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kleptomania:
  • Terdapat peristiwa hidup yang menyebabkan stress, misalnya kehilangan orang terdekat atau sesuatu yang berharga
  • Cedera kepala atau otak
  • Memiliki riwayat keluarga dengan kleptomania, kelainan mood, dan kelainan obsesif kompulsif.
TERAPI
  • Hubungi dokter jika anda merasa sangat terganggu dengan rasa bersalah karena tidak dapat menghentikan dorongan untuk mencuri. Banyak penderita kleptomania yan gtidak mau mencari pertolongan karena mereka takut ditangkap dan dipenjara. Petugas kesehatan tidak akan melaporkan pencurian anda, bagaimanapun juga. Mendapatkan pertolongan dapat membantu anda mengontrol dorongan terhadap kleptomania.
  • Jika teman dekat atau anggota keluarga anda menderita kleptomania, berikan perhatian lebih terhadapnya, ingatlah bahwa kleptomania adalah gangguan kondisi kesehatan mental, bukan karena karakter yang salah, dan jangan menyalahakan penderita.
  • Walaupun rasa takut dan malu membuat anda sangat sulit untuk mencari pengobatan untuk kleptomania anda, sangatlah penting untuk mencari pertolongan, karena kleptomania sangat sulit untuk disembuhkan sendiri.
  • Dokter akan memeriksa fisik dan psikologis anda. Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menentukan apakah terdapat kelainan fisik yang dapat memicu gejala kleptomania.
  • Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat mendiagnosa kleptomania, karena kleptomania didiagnosa hanya berdasarkan gejala dan tanda yang muncul. Kleptomania merupakan kelainan pengendalian impuls.
  • Dokter atau psikiater (dokter spesialis kedokteran jiwa atau Sp.KJ) akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menegakkan diagnosa termasuk jenis barang yang anda curi, perasaan saat dan setelah mencuri, dan apakah anda sadar saat sedang mencuri (tidak ada pengaruh alkohol misalnya)
  • Psikiater yang biasanya akan memberikan anda obat antidepresi atau untuk stabilisasi mood, atau keduanya. Atau bisa juga diberikan obat penenang atau obat anti kejang. Dokter mungkin akan memberikan kombinasi yang paling tepat untuk anda, sesuai dengan kebutuhan anda, dan dengan efek samping yang paling minimal.
  • Psikoterapi. Psikiater anda mungkin akan memberikan metode untuk mengatasi dorongan yan gmuncul, misalnya dengan teknik relaksasi, membayangkan diri anda sendiri mengontrol dorongan untuk mencuri tersebut, atau metode lainnya.
  • Kekambuhan umum terjadi, hubungi kembali psikiater anda dan fokuskan pada rencana penyembuhan anda.
KOMPLIKASI
Jika tidak ditangani, kleptomania dapat menyebabkan masalah emosional, hukum, dan finansial yang serius. Karena anda tahu bahwa mencuri itu salah, namun anda tidak dapat menahan dorongan untuk itu, anda akan merasa bersalah, malu, tidak menghargai diri sendiri, dan merasa hina.
Komplikasi yang berhubungan dengan kleptomania termasuk:
  • Ditangkap
  • Dipenjara
  • Depresi
  • Kecanduan alkohol
  • Gangguan pola makan
  • Kecemasan
  • Ide bunuh diri
  • Dikucilkan
PENCEGAHAN
Belum diketahui bagaimana mencegah kleptomania dengan pasti. Mendapatkan terapi sedini mungkin setelah ada dorongan kuat untuk mencuri dapat membantu mencegah kleptomania menjadi semakin parah dan semakin sulit untuk diatasi nantinya.
SUMBER REFERENSI:
• Kleptomania: Disorder Information Sheet. (Online). Dapat diakses di:http://www.psychnet-uk.com/dsm_iv/kleptomania.htm
• Kleptomania: Mayo clinic. (Online). Dapat diakses di:http://www.mayoclinic.com/health/kleptomania/DS01034/DSECTION=coping-and-support
Isi terkait:
  1. Kita Tak Perlu Stimulan Sepanjang Waktu!!! Manusia Indonesia, terutama di usia produktif, dituntut untuk selalu cepat, cerdas dan tepat. Tak heran jika banyak orang muda yang...
  2. Irritable Bowel Syndrome: Gangguan Perut Tak Kunjung Sembuh Mengalami keluhan di perut yang hilang timbul dan tak kunjung sembuh dengan berbagai terapi? Mungkin anda mengalami irritable bowel syndrome/IBS?...
  3. Ketika Tindakan Dan Pikiran Tak Bisa Dikendalikan Sering melakukan tindakan yang berulang-ulang? atau memikirkan suatu hal berulang-ulang? mungkin anda menderita gangguan obsesif komplusif atau OCD. Apa itu?...
  4. Pusing tak tertahankan, apakah pengaruh trauma kepala dahulu? sore dok, saya kalau sedang pusing terasa pusing sekali,knapa ya dok?. ......
  5. Haid Tak Kunjung Datang, Ada Apa Dengan Saya? Ketidakdatangan haid seringkali membuat wanita was–was dan merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya. Namun mereka biasanya takut untuk...


Senin, 06 Desember 2010

RAKSASA


TIPS MEMBANGUN RAKSASA TIDUR DALAM DIRI KITA
Oleh : Moh Misbahuddin, S.Psi. M.Pd
Saudaraku sebagai manusia kita semua mempunyai satu persamaan, yaitu sama-sama memiliki impian. Kita semua tahu bahwa di dalam diri kita semua mempunyai karunia istimewa, yang dengan kelebihan kita masing-masing kita bisa membuat perbedaan besar, kita bisa menyentuh sesama manusia dengan cara yang istimewa, dan kita bisa menjadikan dunia ini menjadi lebih baik untuk kita tinggali.

Tetapi sering kali dalam kehidupan kita, impian-impian itu selalu diwarnai dengan rasa frustasi dan stress oleh kesibukkan rutinitas sehari-hari. Hal ini membuat kebanyakan orang tidak lagi berupaya untuk meraih segala impiannya. Bahkan banyak orang yang kehilangan kepastian (the loser) yang menciptakan keunggulan sang pemenang (the winner).Kita sering melihat perjalanan hidup seseorang, ada yang memulai kehidupannya dengan sangat miskin lalu dia bisa meningkatkan taraf kehidupannya hanya dalam jangka waktu 6 bulan! Ada juga yang sanggup menurunkan berat badannya sampai 50 kilogram hanya dalam jangka waktu 6 bulan! Otomatis, timbul pertanyaan dalam diri kita, bagaimana itu semua dapat terwujud?

Jawabannya sangat sederhana sekali. Mereka telah belajar untuk mengerahkan prinsip yang disebut: konsentrasi kuasa. Kebanyakan orang-orang tidak sadar akan kapasitas raksasa yang ada dalam diri mereka yang dapat langsung dikendalikan ketika kita memfokuskan segala sumber daya kita untuk menguasai satu bidang tunggal dalam kehidupan kita. Ketika kita fokus dalam peningkatan di bidang apapun secara konsisten, kita mengembangkan strategi yang unik tentang bagaimana caranya menjadikan hal itu menjadi lebih baik. Alasan banyak orang tidak berhasil adalah karena mereka tidak pernah benar-benar mengarahkan fokus dan mengkonsentrasikan kuasa.

Bahkan secara ekstrimnya mereka hanya senang mencoba-coba saja, tidak pernah memutuskan untuk menguasai sesuatu secara khusus. Bahkan mereka hanya memfokuskan diri pada hal-hal sepele. Apakah yang membentuk perilaku manusia? Jawaban terhadap pertanyaan inilah yang memberikan kunci-kunci penting untuk membentuk takdir Anda sendiri.

Satu fokus tunggal yang harus kita buat di dalam diri adalah: Apakah yang membedakan kualitas kehidupan seseorang? Apakah yang membuat kehidupan seseorang menjadi teladan bagi yang lain sedangkan kehidupan orang lain sangat memprihatinkan?

Ada satu obsesi yang baik yang harus ditanamkan dalam diri kita masing-masing. Dan obsesi itu bisa kita mulai dengan beberapa contoh pertanyaan sederhana :

Bagaimanakah aku langsung bisa mengendalikan kehidupanku?
Apakah yang harus aku lakukan hari ini yang bisa mengendalikan perbedaan?
Apakah yang bisa membantuku dan orang lain membentuk takdir kami sendiri?
Bagaimanakah aku bisa berkembang, belajar, bertumbuh, dan membagi pengetahuan kepada orang lain, dengan cara yang berarti dan menyenangkan?

Pada usia dini kita harus mengembangkan keyakinan bahwa kita semua berada di bumi untuk memberi kontribusi sesuatu yang unik. Kita yakin bahwa di dalam diri kita masing-masing ada suatu karunia istimewa dari sang Pencipta. Kita masing-masing mempunyai talenta, karunia, kegeniusan kita sendiri yang menunggu untuk digali.

Mari kita sama-sama mempelajari diri kita masing-masing. Mungkin kita mempunyai talenta musik atau kesenian. Mungkin cara istimewa berhubungan dengan orang lain. Mungkin juga kegeniusan kita dalam menjual atau berinovasi atau menjangkau dalam bisnis dan karier kita.


“Allah menciptakan manusia dengan adil dan tanpa pilih kasih,
menciptakan manusia berbeda-beda,
tetapi mempunyai kesempatan yang sama
untuk memiliki kehidupan yang sebaik-baiknya”
-Anthony robbins

Saya tahu bahwa di manapun Anda berada, siapapun Anda, Anda menginginkan lebih! Bagaimanapun prestasi Anda, seberapa pentingnya Anda sekarang ini, ada keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda bisa lebih baik dari sebelumnya, dan akan jauh lebih baik lagi Anda di masa depan daripada sekarang.

Yang terpenting, bukan hanya Anda meyakininya, tetapi Anda sudah mengambil keputusan dan tindakan. Bukan hanya Anda sekedar membuka situs ini, tetapi anda juga membacanya! Statistik menyatakan bahwa kurang dari10% membuka buku, hanya membaca tidak lebih dari bab pertamanya saja. Tapi jelas bahwa Anda bukanlah orang yang bertipe itu, yang menipu diri sendiri dan hanya mencoba-coba saja.

Saya tantang Anda! Anda tidak saja untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk membaca situs ini (seperti orang yang menyerah atau the loser). tetapi juga untuk menggunakan apa yang Anda pelajari dengan cara sederhana setiap harinya. Inilah langkah maha penting yang diperlukan untuk menghasilkan apa saja yang menjadi komitmen Anda.
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.

Caranya? coba simak tips berikut ini:

1. Ciptakan sensasi

Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.

2. Kembangkan terus tujuan anda

Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.

3. Tetapkan saat kematian

Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup anda.

4. Tinggalkan teman yang tidak perlu

Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

5. Hampiri bayangan ketakutan

Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.

6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah

Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.

7. Mulailah dengan rasa senang

Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.

8. Berlatih dengan keras

Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

Kesimpulan:
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.
Salam Sukses !
Ya, anda tidak salah membaca artikel saya diatas, karena pada setiap diri manusia sebenarnya ada Raksasa yang bisa membangkitkan kita kearah yang lebih baik lagi.

Artikel ini adalah sekedar sharing dari masalah pribadi saya aja, dan bertujuan untuk membangkitkan motivasi teman-teman untuk lebih giat lagi menjalankan aktivitas anda untuk meraih kesuksesan dimasa yang akan datang.


Raksasa -> Kemampuan yang terpendam

Istilah raksasa adalah kemampuan didalam diri kita yang tidak kita maksimalkan dan dibiarkan terus tidur. Seperti yang saya katakan diatas kalau anda ingin sukses anda harus membangunkan raksasa tersebut dan biarkan dia menggebrak segala upaya kita untuk maju, bangkitkan di sekarang juga jangan biarkan raksasa itu bermalas-malasan saja, minta bantuan kepada raksasa tersebut untuk mendongkrak kemampuan kita...

Anda dikatakan luar biasa jika Anda Mau

Kalau anda berusaha sebatas kemampuan anda maka anda dianggap biasa saja karena yang anda kerjakan adalah hal-hal yang biasa anda kerjakan.
contoh kasus : Anda seorang karyawan pembukuan, anda hanya bekerja sebatas yang anda tahu dibidang pembukuan lebih dari itu anda tidak sanggup.
coba anda berusaha menjadi marketing padahal anda basicnya adalah pembukuan dan anda sukses menjadi marketing yang handal maka anda bisa dikatakan luar biasa!!!...
Itu berkat bantuan raksasa yang ada dalam diri anda.

Raksasa akan membantu Mimpi-mimpimu

Saat ini kegiatan anda apa? karyawan, konsultan atau pebisnis? Mimpi Anda kedepan apa untuk meraih kesuksesan hidup (kesuksesan tidak diukur dengan materi)
Pengalaman saya : dulu sewaktu muda saya punya target dalam umur 35 tahun saya udah bisa menjadi Manager tapi sekarang umur saya hampir mendekati kepala 4 dan target itu tidak tercapai kenapa?? karena saya tidak membangunkan Raksasa tidur tersebut, saya terlena dengan rutinitas sehari-hari dengan pekerjaan saya padahal peluang banyak menghampiri saya dan saya biarkan saja berlalu begitu saja, sayang bener emang tapi apa mau dikata..hhhikkksss...
Setelah saya berhenti bekerjapun saya masih belum membangunkan raksasa tersebut untuk menunjang kelangsungan bisnis yang saya rintis sampai modal awal saya pun raib entah kemana.
Mulai awal tahun 2010 saya mulai membangunkan raksasa tersebut biarpun agak malas bangun karena udah terlalu lama tidur, tapi dengan malas-malasnya Raksasa itu bangun juga untuk membantu saya. Ini bisa saya rasakan dalam beberapa bulan kemudian gambaran hidup saya mulai tampak dan apa yang saya impi-impikan hampir pasti bisa saya wujudkan dalam 2 tahun kedepan.

Conclution

Pada intinya jangan biarkan diri anda menjadi belenggu untuk anda bergerak maju, jangan anda menganggap anda punya keterbatasan, lakukanlah sesuatu diatas kemampuan anda dan saya yakin anda akan mencapai kepuncak yang anda ingin-inginkan.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Depresi, Ogah ach.........


Depresi dan Reformasi Diri

Depresi

Bapak Ibu Guru yang budiman,Apa yang menyebabkan kita sampai menderita depresi? Sejauh depresi itu diartikan sebagai sebuah kondisi batin yang tertekan dalam waktu panjang (stress berkelanjutan) dan mengakibatkan hilangnya harapan hidup, makna hidup, motivasi berprestasi, dan kepercayaan-diri (losing mood and confidence), tentu saja sebab-sebabnya banyak. Namanya juga orang hidup. Realitas kehidupan ini terkadang lebih kejam dari kekejaman yang sanggup kita bayangkan.

Secara garis besar kita bisa mengatakan bahwa depresi bisa terjadi di "stimulasi" oleh keadaan eksternal yang berubah ke arah yang lebih buruk dan itu di luar kontrol kita. Mengapa di “stimulasi” ? Perlu digarisbawahi di sini, bahwa kondisi emosi - psikologis masing-masing orang turut menentukan apakah sesuatu itu dapat menyebabkan depresi, sejauh mana tingkat depresinya  serta seberapa besar kemampuan orang itu untuk mengatasi masalah (hingga tidak sampai depresi) - atau, seberapa besar kemampuan orang itu untuk mengatasi depresinya.

Katakanlah di sini misalnya kematian orang-orang tercinta atau  bencana alam yang menyisakan kenangan-kenangan traumatik. Bila ini berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi dan menyebabkan kita kehilangan mood, kehilangan gairah untuk melangkah, kehilangan kepercayaan diri, maka trauma itu berubah menjadi depresi. Kita kehilangan daya tarik untuk menjadikan hidup kita menjadi lebih hidup dan kehilangan semangat untuk menjalankan aktivitas positif.

Depresi juga bisa muncul akibat perlakuan orang lain yang buruk pada kita. Seorang karyawan akan merasa tertekan apabila mendapati kondisi kerja dan gaya manajemen di tempat kerja yang menekan (stressful). Jika dia sudah berusaha untuk mencari pekerjaan lain ke mana-mana namun belum mendapatkan dan ditambah lagi dengan cara yang tidak kreatif dalam menghadapi realitas semacam itu, mungkin saja si karyawan itu akan terkena depresi. Depresi bisa tumbuh dari stress kerja yang berlangsung lama.

Depresi bisa juga terjadi pada seseorang setelah dianiaya orang lain, misalnya pemerkosaan atau kekerasan rumah tangga. Peristiwa buruk itu akan membuka kemungkinan terhadap depresi. Atau juga bisa terjadi pada orang yang sehabis terkena kebijakan PHK. Kehilangan pekerjaan dapat membuat kita stress (kehilangan status, kehilangan sumber penghasilan, dst) dan bila kita sudah mencari pengganti pekerjaan itu kemana-mana dan ternyata belum membuahkan hasil, stress itu akan berubah menjadi depresi. Depresi di sini adalah tekanan batin yang serius ditandai dengan kesedihan dan kekosongan (feeelings of sadness or emptiness).  

Depresi juga muncul karena ulah kita sendiri. Ulah di sini ada yang berbentuk penyimpangan / pelanggaran  atau ada yang berbentuk pengabaian. Hampir seluruh tindak penyimpangan atau pelanggaran atas apa yang benar di dunia ini dalam skala / ukuran yang besar,  umumnya akan melahirkan konsekuensi yang "uncontrollable". Bila konsekuensi buruk itu terjadi dan merembet kemana-mana dan semuanya menjadi pilihan buruk buat kita, ini juga bisa menimbulkan depresi. Karena itu banyak penderita NAPZA yang berkesimpulan bahwa kesembuhannya itu berkat mukjizat. Ini karena sedemikian sulitnya membayangkan bagaiman melepaskan diri dari ketergantungan dan dari konsekuensi buruk lainnya yang terkait dengan itu.

Demikian juga dengan pengabaian. Pengabaian terhadap diri sendiri, misalnya punya potensi tetapi tidak dikembangkan, punya pekerjaan tetapi tidak disyukuri (dijadikan lahan untuk meningkatkan diri), punya resource tetapi tidak digunakan, dan lain-lain, ini juga bisa menimbulkan depresi. Jadi, bukan pengabaiannya yang menyebabkan depresi tetapi konsekuensi pengabaian itulah yang membuat orang menjadi depresi.  Kita mulai merasa tidak ada artinya bagi diri sendiri dan orang lain. Ketika perasaan ini terus menggunung, ya lama kelamaan akan menimbulkan depresi. Karena itu ada pendapat ahli yang menyatakan bahwa depresi bisa saja terjadi tanpa harus didahului peristiwa buruk yang tragis dan dramatik. Problem personal yang kecil-kecil namun diabaikan bisa saja akan mengundang depresi..

Hindari Tujuh Hal


Meski kita ingin segera dapat mengatasi depresi, tetapi tak jarang kita malah mempraktekkan hal-hal yang memperparah depresi itu. Ini antara lain bisa dijabarkan sebagai berikut:
  1. Hanya mencari-cari tip, saran atau tehnik yang jitu untuk mengatasi depresi. Tip dari buku, saran dan tehnik dari orang lain itu sangat kita butuhkan tetapi posisinya di sini bukan sebagai penentu, melainkan sebagai pembantu (bantuan. Kita membutuhkan semua itu tetapi tidak boleh mengandalkan pada semuanya. Artinya, tip dan saran itu akan berguna ketika kita dalam keadaan sedang berusaha untuk mengatasi depresi dan tidak berguna kalau kita duduk dan diam saja.
  2. Tidak percaya, menolak atau skeptis terhadap saran, pendapat atau bantuan orang lain. Ini adalah bentuk padanan yang ekstrim dari yang pertama. Menutup diri, menutup-nutupi, melecehkan semua orang atau menjauhi orang kerapkali justru akan membuat kita semakin ‘depressed’ dengan keadaan kita.
  3. Hanya menyalahkan keadaan atau orang. Mungkin saja yang membuat kita depresi itu adalah dunia ini yang telalu kejam atau orang lain. Tetapi akan malah berbahaya kalau yang kita ingat dan yang kita lakukan adalah hanya mengutuk dunia dan mengutuk orang lain. Harus ada inisiatif dari dalam diri kita untuk mengobati diri sendiri.
  4. Kurang kreatif dalam menemukan cara atau terlalu "taat" pada rutinitas yang biasa-biasa. Ini juga bisa membuat depresi itu makin mendalam. Ada saran agar kita membagi aktivitas menjadi tiga:
    • aktivitas positif yang wajib
    • aktivitas yang untuk fun atau pleasurable, dan
    • aktivitas yang untuk menabur kebajikan pada orang lain seperti membantu atau menyambung hubungan.
  5. Membiarkan munculnya definisi diri negatif, misalnya saja: saya sudah tidak punya apa-apa lagi, saya muak melihat diri saya, hidup saya sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki lagi, dan seterusnya. Ini adalah definisi atau kesimpulan atau label tentang diri sendiri yang kita buat sendiri. Jika ini terus berlanjut akan mempersulit upaya recovery.
  6. Menolak realitas dengan cara yang merugikan. Realitas itu kalau ditolak dengan tujuan menolak yang asal menolak (denial), ini akan memperparah pertengkaran yang membuat depresi itu makin mencengkeram. Tetapi bila kita terima dengan pasrah dan kalah (larut dan hanyut), ini juga tidak menyembuhkan. Yang diharapkan adalah menerima untuk memperbaiki. Seperti yang ditulis Dr. Felice Leonardo Buscaglia, "Trauma yang  abadi di adalah penderitaan yang tidak diikuti dengan perbaikan".
  7. Menganut paham perfeksionis yang tidak rasional. Dari pengalaman sejumlah ahli dalam menangai penderita depresi, konon yang menghambat upaya recovery adalah ketika seseorang berpikir bahwa dia harus bebas dari depresi seketika itu dan langsung, tidak usah repot-repot. Mengatasi depresi butuh proses yang berkelanjutan, dan jika kita menolak proses itu bukan malah cepat tetapi malah semakin lama.
Tujuh hal di atas dapat kita gunakan untuk menjelaskan realitas di mana ada orang yang semakin buruk langkahnya, makin buruk hubungannya dan makin buruk caranya dalam menghadapi hidup saat depresi. Anda mungkin punya teman, keluarga atau tetangga yang malah semakin tertutup, semakin tidak persuasif, semakin tidak bijak, semakin sempit, semakin tertutup dan sejumlah "semakin" yang negatif lainnya.


Tetapi ada juga sekelompok orang yang mulai menunjukkan bukti-bukti perbaikan diri, perbaikan hubungan dan perbaikan cara dalam menghadapi realitas. Semakin jelas langkah yang ditempuh, semakin open dan bijak, semakin bisa memilih orang, semakin ramah, semakin soleh hidupnya, dan seterusnya. Sebisa mungkin kita perlu berjuang untuk menjadi manusia kelompok kedua.

Agenda Reformasi

Secara umum, agenda reformasi itu bisa kita buat berdasarkan poin-poin berikut ini:

1.  Membangun citra diri positif

Citra diri berasal dari bagaimana kita menyimpulkan diri sendiri atau beropini tentang diri sendiri. Yang positif membuahkan citra positif. Untuk membangun yang positif ini diperlukan tiga hal:
  • Anda perlu menciptkan definisi, opini atau kesimpulan yang positif
  • Anda perlu melawan munculnya opini, definisi atau kesimpulan negatif dengan cara menghentikan, mengganti atau membatalkan
  • Anda perlu menciptakan alasan-alasan faktual, bukti nyata untuk mendukung kesimpulan positif yang Anda ciptakan
Sedikit tentang alasan faktual itu, saya ingin memberi contoh misalnya saja Anda berkesimpulan bahwa hidup Anda memang masih bermakna (untuk diri sendiri dan untuk orang lain). Kesimpulan ini lebih positif ketimbang Anda punya kesimpulan yang sebaliknya. Tetapi jika yang Anda lakukan hanya sebatas merasa atau menyimpulkan (tanpa diiringi dengan perbuatan dan hasil atau pembuktian bertahap), lama kelamaan kesimpulan Anda ini akan kalah oleh fakta yang ada tentang diri Anda.  Jangan pernah berpikir bahwa perbaikan diri itu bisa ditempuh dengan cara tidak melakukan sesuatu. Forget it.

2.  Menjalankan agenda perbaikan berkelanjutan yang realistis

Kesalahan kita saat terkena depresi adalah: kita hanya merasakan bagaimana depresi itu tetapi kurang berpikir tentang apa saja yang masih bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri di masa depan. Kita tenggelam ke dalam masa lalu yang buruk dan lupa meng-imajinasi-kan masa depan yang lebih bagus. Padahal, masa lalu itu sudah tidak bisa diubah. Padahal, masa depan itu masih "open" buat kita. Agar ini tidak terjadi, Anda boleh memilih agenda perbaikan di bawah ini:
  • Anda merencanakan program atau jadwal tentang apa yang perlu anda lakukan dan apa yang perlu Anda hindari agar hidup Anda menjadi lebih bagus di hari esok berdasarkan keadaan Anda.
  • Anda mencanangkan target yang benar-benar ingin Anda raih sebagai bukti adanya perbaikan dalam diri Anda, misalnya mendapatkan pekerjaan, mendapatkan orang yang lebih bagus, mendapatkan tempat yang lebih bagus, dan seterusnya.
  • Anda merumuskan tujuan jangka pendek atau panjang yang ingin Anda wujudkan, seperti misalnya menyelesaikan kuliah, meningkatkan penguasaan bidang, menambah pengetahuan atau skill, dan lain-lain
Tiga hal di atas perlu dilakukan dengan catatan harus realistis: bisa dilakukan dari mulai hari ini, dengan menggunakan sumber daya yang sudah ada, dan dari lokasi hidup di mana Anda saat ini berada. Hindari membuat program atau target yang “mengkhayal” atau hanya berfantasi atau terlalu tinggi sehingga tidak bisa dilakukan dan tidak bisa diraih.

3.  Menggunakan ketidakpuasan

Saat depresi, pasti kita tidak puas dengan hidup kita. Ini bisa positif dan bisa negatif, tergantung bagaimana kita menggunakan. Bagaimana supaya bisa positif? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan ketidakpuasan itu sebagai dorongan / motivasi unntuk melakukan sesuatu (menjalankan program, meraih target atau tujuan). Anda bisa menggunakan ketidakpuasan atas masa lalu dan hari ini sebagai pemacu untuk memperbaiki atau mengubah hari esok. Jika PHK telah membuat Anda depresi, jadikan itu sebagai motivasi untuk memperluas jaringan, memperbaiki skill, membangun karakter yang lebih positif, dan seterusnya. Ini jauh lebih positif ketimbang kita hanya merasakan depresi, mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain.

4.  Memperbaiki / memperluas hubungan  

Wilayah hubungan yang perlu diperbaiki adalah:
  • hubungan dengan diri sendiri: control diri, meditasi, dialog diri, dll.
  • hubungan dengan orang lain dan
  • hubungan dengan Tuhan (meningkatkan iman).
Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri akan membuat kita cepat mengontrol atau menarik diri dari keadaan yang tidak menguntungkan kita. Kalau kita sadar bahwa kita sedang depresi dan sadar bahwa kita harus segera mengambil tindakan, tentunya ini akan beda persoalannya.

Memperbaiki hubungan dengan manusia akan membantu usaha yang kita lakukan dalam mengatasi depresi. Kita tetap harus ingat bahwa manusia itu bisa digolongkan menjadi dua:
  • ada manusia yang menjadi sumber depresi buat kita, dan
  • ada manusia yang menjadi bantuan solusi atas depresi.
Yang kita butuhkan (sebanyak-banyaknya) adalah manusia kelompok kedua. Jangan sampai kita menjauhi semua manusia, trauma kepada semua manusia, atau tidak percaya pada semua manusia.

Bagaimana memperbaiki hubungan dengan Tuhan? Ada banyak cara untuk memperbaikinya, antara lain:
  • meningkatkan iman
  • menjalankan ajaran agama yang kita pilih (formal dan non-formal) sampai benar-benar kita merasa dan meyakini ada semacam “kebersamaan”. Kebersamaan di sini bukan kebersamaan yang "halusinasi" (tidak berdasar dan tidak berefek), tetapi kebersamaan yang mendorong kita untuk melakukan hal positif dan menghindari hal negatif.   Kebersamaan seperti ini akan memperkuat dan mencerahkan.
5.  Mengganti paham "perfection" menjadi "excellence"

Dengan bahasa yang sederhana dapat dijelaskan bahwa perfection adalah menuntut kesempurnaan (dari orang lain, dari diri sendiri dan dari dunia ini). Sementara,  excellence adalah mengusahakan kesempurnaan secara bertahap, perbaikan berkelanjutan. Perfection lebih dekat pada keyakinan yang tidak rasional. Keyakinan seperti ini lebih mudah terkena depresi pada saat kita ingin mengatasi depresi, misalnya saja kita tidak mau gagal lagi (kemungkinan untuk gagal itu selalu ada), kita anti toleransi terhadap kelemahan orang lain (semua orang punya kelemahan), dan seterusnya. 

Menurut Susan Dunn, MA, (When Perfect Isn't Good Enough, www.selfgrowth.com, perfeksionis dapat mengakibatkan hal-hal buruk yang antara lain adalah:
  • dapat mengantarkan kita pada isolasi diri
  • dapat mengantarkan kita menjadi orang yang takut menghadapi resiko hidup
  • dapat mengantarkan kita pada kesulitan dalam membuat keputusan atau sasaran hidup yang tepat
  • dapat mengantarkan kita pada kesalahan dalam menilai diri (overestimate)
  • dapat mengantarkan kita menjadi orang kerdil yang sulit mempercayai orang lain.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes