kEGIATAN

Jumat, 10 Desember 2010

BIMBINGAN KONSELING KELUARGA

Urgensi Bimbingan dan Konseling Keluarga Di Era Krisis Ekonomi



Pendahuluan

Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Indonesia pada tahun 1997 berimplikasi luas dalam kehidupan masyarakat dan keluarga ; implikasi yang paling dirasakan banyak keluarga adalah menurunnya keharmonisan keluarga yang disebabkan karena kebutuhan primer suatu keluarga tidak dapat terpenuhi secara normal atau seperti biasanya sebelum krisis yang disebabkan naiknya biaya hidup, sementara pendapatan keluarga relatif statis atau tetap,bahkan bisa terjadi menurun.
Dalam kehidupan keluarga ataupun individu kalau digunakan ukuran Moslow adalah dalam struktur piramida yaitu
1. Keperluan Estetik
2. Keperluan Mengetahui
3. Penyempurnaan Diri
4. Penghargaan
5. Kasih Sayang
6. Keselamatan
7.Fisiologi
Ketujuh kebutuhan hidup secara hirarkhis ini secara relatif sulit untuk dipenuhi oleh individu, karena ketujuh kebutuhan tersebut memerlukan biaya , sementara penghasilan tidak memadahi untuk memenuhi kebutuhan ini, akibat pemutusan hubungan kerja , sulitnya memperoleh usaha yang menguntungkan karena daya beli masyarakat menurun drastis.
Kondisi ini menyebabkan banyaknya orang stress atau frustasi utamanya seorang Bapak atau ibu hal ini akan berpengaruh pada terganggunya harmonisme keluarga yang sebelumnya telah dimiliki.
Atas dasar uraian tersebut maka orgensi bimbingan dan konseling keluarga menjadi sangat orgen .

Permasalahan

Atas dasar kondisi keluarga yang broken tersebut , bagaimana orgensi bimbingan dan konseling keluarga di era krisis ekonomi ?

Pembahasan

  1.  
    1. Kebutuhan Manusia
Terpenuhinya Kebutuhan dasar manusia ( basic need) adalah tunggak awal tercapai kebahagian hidup seseorang atau keluarga ; kebutuhan hidup manusia menurut Moslow adalah :
1. Kebutuhan Estetik
2. Kebutuhan pengetahuan
3. kebutuhan harga diri
4. kebutuhan pengahrgaan
5. kebutuhan kasih sayang
6. kebutuhan rasa aman dan keselamatan ;
7..fisiologi
Bahwa ketujuh kebutuhan secara urut merupakan hirarkhi dimana kebutuhan yang tertinggi bagi manusia adalah estetika begitu seterusnya dan kebutuhan yang paling rendah adalah fisiologi yang meliputi kebutuhan primer seperti makan, sandang dan papan. Maka dengan itulah juga Maslow menamakan kebutuhan peringkat terbawah sebagai keperluan kekurangan dan peringkat paling tinggi sebagai keperluan perkembangan.
Sementara itu menurut Zakiyah Darajat ( Dr. Sayekti: hal 49) bahwa anak mempunyai dua kebutuhan , yaitu :
  1. Kebutuhan Primer meliputi, makan minum, dan pakaian
  2. Kebutuhan jiwa meliputi :
    1. kebutuhan akan rasa kasih sayang;
    2. kebutuhan akan rasa aman;
    3. kebutuhan akan harga diri;
    4. kebutuhan akan rasa kebebasan;
    5. kebutuhan akan rasa sukses;
    6. kebutuhan akan rasa mengenal.
Lebih lanjut Dr. Sayekti menekankan bahwa kebutuhan primer tidak boleh tidak harus dipenuhi/ dicukupi oleh setiap individu karena merupakan kebutuhana vital yang tidak dapat diabaikan.
Kebutuhan primer dan kebutuhan jiwa atau sosial psikologis merupakan unsur pokok demi tercapainya keluarga bahagia .
  1.  
    1. Keluarga Bahagia
Pengertian Keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak-anak , baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.( Sayekti, tanpa tahun, : 11)
Dari definisi tersebut , maka keluarga merupakan lembaga sosial yang terkecil , yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Dalam susunan yang demikian maka keluarga mempunyai fungsi :
  1. pengaturan seksual;
  2. reproduksi;
  3. perlindungan dan pemeliharaan;
  4. pendidikan;
  5. sosialisasi;
  6. afeksi dan rekreasi;
  7. ekonomi;
  8. status sosial.
Apabila delapan fungsi tersebut dapat difungsikan secara baik atau dapat dijalankan dengan normal maka kebahagian suatu keluarga akan tercapai. Namun tidak selalu fungsi keluarga itu berjalan secara menyeluruh, banyak realitas terjadi dalam keluarga mengalami disfungsi sehingga suatu keluarga itu mengalami masalah .
  1.  
    1. Orgensi Bimbingan dan Konseling Keluarga Di Era Krisis Ekonomi
Sebagaimana terurai di atas , bahwa disfungsi keluarga seringkali terjadi , hal ini disebabkan oleh kebutuhan primer dan atau kebutuhan sosial psykologis tidak terpenuhi , atau dengan kata lain hubungan antara kebutuhan keluarga dengan fungsi keluarga mempunyai hubungan fungsional linier, yaitu apabila kebutuhan hidup keluarga terpenuhi maka fungsi keluarga akan berjalan dengan baik , sebaliknya apabila kebutuhan keluarga tidak terpenuhi maka fungsi keluarga akan terganggu.
Terganggunya fungsi keluarga yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan hidup primer anggota keluarga maka fungsi keluarga terganggu ( menjadi keluarga bermasalah) dan akan pula berimplikasi kebutuhan sosial psykologis serta merta akan terganggu apabila tingkat motivasi anggota keluarga itu rendah. Rentannya kejiwaan seseorang akan berakibat terjadinya retaknya hubungan kekeluargaan, diantaranya terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga antara anak dengan anak ,anak dengan orang tua, suami dan istri ,bahkan bisa terjadi akhirnya muncul juga kekerasan dalam rumah tangga ,kekerasan terhadap istri maupun terhadap anak..
Di era krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia sampai sekarang ini , berakibat banyaknya problem keluarga baik yang menyangkut fisik dan psikis ( kejiwaan) anggota keluarga , terutama pada para pelajar . Banyak pelajar saat ini kehilangan motivasi belajar , sehingga pada saat adanya kebijakan Ujian Nasional yang menentukan standar kelulusan banyak siswa panik bahkan sampai ketakutan karena takut tidak lulus , termasuk juga guru, kepala sekolah , kepala dinas pendidikan dan orang tua .
Suasana hiruk- pikuk ini terasa sekali di lingkungan sekolah yang berupa aktivitas pembelajaran untuk mata pelajaran yang di UAN-kan, belajar tambahan, try out dan pemberian insentif bagi guru bidang studi yang di UAN-kan semua aktivitas itu baik, manakala dilakukan secara proporsional dan terukur sesuai dengan proporsi ketahanan psikologis dan fisik siswa dan guru yang bersangkutan . Justru akan menjadi problem mental bagi sebagian siswa yang kurang memiliki kekuatan mental yang baik .
Atas dasar realitas tersebut, maka bimbingan dan konseling keluarga terutama anak didik sebagai anggota keluarga menjadi sangat orgen untuk digalakkan guna memacu motivasinya,dan bagi Orang tua perlu pula untuk ditumbuhkan motivasi yang tinggi sehingga memiliki etos kerja yang baik .
Atas dasar maraknya kepanikan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup dan berakibat pada rendahnya motivasi belajar anak didik, maka sudah saatnya untuk membentuk lembaga bimbingan dan konseling keluarga , dan mendorong kesadaran sekolah untuk memfungsikan guru bimbingan pelajar secara proporsioanl sebagai upaya membantu mengatasi permasalahan anak didik akibat krisis ekonomi .
Adapun sasaran bimbingan dan konseling ini yaitu :
  1. Bimbingan , kegiatan ini adalah:
    1. Sasaran : individu bapak/ ibu, dan yang utama anak didik yang mengalami problem ;
    2. Kegiatannya berupa : kegiatan preventive( pencegahan), preservative(pemeliharaan), Corective ( pembetulan), Curative (pengobatan), dan Devolopment ( pengembangan ).
  2. Konseling , kegiatan ini meliputi :
    1. Sasaran : Invidu bapak/ Ibu, terutama anak didik ;
    2. Kegiatan bersifat Corective ( pembetulan) dan Curative (penyembuhan)

Kesimpulan

  1.  
    1. Krisis ekonomi yang berkepanjangan , mengakibatkan banyak keluarga menghadapi masalah berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya , baik kebutuhan primer maupun sosial psykologisnya ;
    2. Problem keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya ini akan menurunkan motivasi keluarga , terutama anak didik;
    3. keberadaan lembaga konsultasi dan konseling keluarga sangat orgen guna menumbuhkan motivasi seluruh anggota keluarga , dan membantu melakukan prevensi, pemeliharaan, penyembuhan sampai pada perkembangan;
    4. tercegahnya dan tertanganinya problem keluarga sebagai unsur masyarakat terkecil akan membantu optimal terhadap penanganan krisis ekonomi sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes